Makna Logo Harpi Melati :
- Bentuk logo persegi lima, artinya bahwa organisasi HARPI “MELATI” berazaskan Pancasila
- Terdapat Mahkota pada puncak , bermakna ingin mencapai cita-cita yang tinggi
- Bunga Melati, bermakna organisasi akan seharum bunga melati
SEJARAH HARPI MELATI
Menjelang tahun lima puluhan setelah kemerdekaan Indonesia oleh pasangan Bung Karno dan Bung
Hatta, gerakan Wanita Indonesia
semakin tampak. Perkumpulan wanita banyak berdiri yang sifatnya sosial dan
gotong royong dari berbagai kalangan tanpa memandang SUKU, RAS dan AGAMA,
saling bertemu, saling memperhatikan kebutuhan pihak lain, bertukar pengalaman,
bertukar kepandaian, bertukar ilmu dan ketrampilan sehingga menjadi satu hati
satu pemikiran.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta kita kenal para EMPU Tata Rias Pengantin antara lain : Ibu ( alm) Pradjoko, Ibu (alm) Donolobo, Ibu (alm) Trenggono, Ibu M. Sardjono, yang kesemuanya dikenal sebagai Perias Kraton Yogyakarta. Juga Perias dari Puro Pakualaman yang kondang saat itu adalah Ibu BRA Indrosugondo.
Dari kota Solo kita kenal Ibu Abdulah dan Ibu Nurdin, Ibu (alm) Pandoyo Sudarmo, Ibu Wiyadi, Ibu Gunardjo, Ibu Naniek Saryoto. Pada tahun-tahun tersebut lahir pula di Solo Ikatan Ahli RIas Pengantin (IATRIP) dengan ketua I Ibu Subari Partowiyoto, dilanjutkan oleh Ibu Naniek Saryoto. Era tahun enam puluhan sampai tujuh puluh bertumbuhlah perkumpulan para Perias Pengantin yang mempunyai tujuan yang sama, menggali dan melestarikan Budaya Daerah, khususnya melalui dunia Tata Rias Pengantin. Kita mengenal :
Di Daerah Istimewa Yogyakarta kita kenal para EMPU Tata Rias Pengantin antara lain : Ibu ( alm) Pradjoko, Ibu (alm) Donolobo, Ibu (alm) Trenggono, Ibu M. Sardjono, yang kesemuanya dikenal sebagai Perias Kraton Yogyakarta. Juga Perias dari Puro Pakualaman yang kondang saat itu adalah Ibu BRA Indrosugondo.
Dari kota Solo kita kenal Ibu Abdulah dan Ibu Nurdin, Ibu (alm) Pandoyo Sudarmo, Ibu Wiyadi, Ibu Gunardjo, Ibu Naniek Saryoto. Pada tahun-tahun tersebut lahir pula di Solo Ikatan Ahli RIas Pengantin (IATRIP) dengan ketua I Ibu Subari Partowiyoto, dilanjutkan oleh Ibu Naniek Saryoto. Era tahun enam puluhan sampai tujuh puluh bertumbuhlah perkumpulan para Perias Pengantin yang mempunyai tujuan yang sama, menggali dan melestarikan Budaya Daerah, khususnya melalui dunia Tata Rias Pengantin. Kita mengenal :
- PP 16 (singkatan dari Perias Pengantin yang lahir pada tanggal 16, Ketua : Ibu BRA. Gondo Kusumo-Hasta Nata ( singkatan dari Himpunan Ahli Tata Rias dan Busana Daerah) dengan ketua Umum Bapak Drs. Sumardi, sampai saat ini.
- IKARIB dari Jawa Barat dengan ketua Ibu Rd. Tien Atang
- Program Kerja (POKJA II PKK ) dibawah arahan Ibu Supardjo Rustam, menambah makin luasnya para pecinta Dunia Tata Rias Pengantin. Tahun 1968 sudah mulai digalakkan sampai kepelosok RT/RW, tingkat Kelurahan, tentang ketrampilan ini.
- SUPROBO (nama seorang tokoh DEWI/BIDADARI yang cantik dan menjadi tokoh pimpinan para bidadari dalam cerita pewayangan).
Di Jakarta lahir
pula perkumpulan ibu-ibu Para Perias Pengantin. Adapun para pemrakarsa dan
pendiri HARPI “MELATI” antara lain : Ibu (alm) Sofyan, Ibu (alm) Marzuki, Ibu
(alm) H.S. Abadi, Ibu H. As Jafar (sekarang ketua Umum Tiara Kusuma). Bahkan
dari Jawa Barat, untuk kota Bandung kitapun mengenal Ibu (alm) Dana Sutisna,
Ibu (alm) R Atang Supriyatna, Ibu (alm) Ratu Hendani Utami, Ibu Rd. Naniek R.
Kesuma, Ibu Dra. Sumarni Suhendi. Di era lima
puluhan sampai enam puluhan, perkumpulan kaum ibu tidak hanya bersifat sosial
tetapi sudah merebak pada masalah budaya daerah, diantaranya adalah Budaya Tata
Rias Pengantin.
Dengan tujuan menertibkan organisasi-organisasi profesi yang telah memiliki AD/ART maka Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Olah Raga (namanya pada saat itu) dengan Bapak DIRJEN DIKLUSEPORA Prof. DR. W. Napitupulu dileburlah organisasi-organisasi profesi dijadikan SATU WADAH. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Kirana Hall, Hotel Kartika Candra - Jakarta, pada bulan Desember 1981 yang dihadiri oleh tokoh perias seluruh tanah air. Tokoh Direktorat Pendidikan Masyarakat yang juga berperan dalam terbentuknya IPPI adalah Bapak Drs. Anwar Iskandar, Ibu Dra. H. Ina Roeswanto. Di Kantor Wilayah Dikmas Depdikbud yang berperan adalah Bapak Drs. Anthon Siahaan dalam memprakarsai lahirnya “MELATI”.
Kata “MELATI” merupakan singkatan dari : MEMETRI artinya melestarikan LANGGENG artinya abadi TOTO CORO artinya tata cara INDONESIA Dan merupakan bunga yang “Harum” dengan maksud harapannya para tokoh saat itu seharum itu pula organisasi ini.
Pada MUNAS I Pagelaran Tata Rias Pengantin, semua mengenakan Bunga Melati, sehingga bunga Melati merupakan perwujudan Bunga Indonesia. Nama ini diusulkan dari Wakil Jawa Tengah, Ibu Naniek Saryoto, yang disetujui ibu (alm) H.S. Abadi, disaksikan ibu H. Ina Ruswanto.
Maka LAHIRLAH ORGANISASI PROFESI RIAS PENGANTIN tingkat Nasional yang baru dengan nama Ikatan Perias Pengantin Indonesia “MELATI” (disingkat IPPI “MELATI”), terpilih sebagai ketua Umum Ibu H.S. Abadi. Itulah yang terjadi pada musyawarah Nasional I.
Sebagai Pedoman Organisasi adalah AD/ART, yang mengatakan jabatan ketua umum dapat disandang sampai 2 (dua) periode. Maka menjabatlah Ibu H.S. Abadi dari tahun 1981 s/d tahun 1990. Satu periode lamanya empat tahun, demikian yang tertuang dalam AD/ART
Dengan tujuan menertibkan organisasi-organisasi profesi yang telah memiliki AD/ART maka Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Olah Raga (namanya pada saat itu) dengan Bapak DIRJEN DIKLUSEPORA Prof. DR. W. Napitupulu dileburlah organisasi-organisasi profesi dijadikan SATU WADAH. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Kirana Hall, Hotel Kartika Candra - Jakarta, pada bulan Desember 1981 yang dihadiri oleh tokoh perias seluruh tanah air. Tokoh Direktorat Pendidikan Masyarakat yang juga berperan dalam terbentuknya IPPI adalah Bapak Drs. Anwar Iskandar, Ibu Dra. H. Ina Roeswanto. Di Kantor Wilayah Dikmas Depdikbud yang berperan adalah Bapak Drs. Anthon Siahaan dalam memprakarsai lahirnya “MELATI”.
Kata “MELATI” merupakan singkatan dari : MEMETRI artinya melestarikan LANGGENG artinya abadi TOTO CORO artinya tata cara INDONESIA Dan merupakan bunga yang “Harum” dengan maksud harapannya para tokoh saat itu seharum itu pula organisasi ini.
Pada MUNAS I Pagelaran Tata Rias Pengantin, semua mengenakan Bunga Melati, sehingga bunga Melati merupakan perwujudan Bunga Indonesia. Nama ini diusulkan dari Wakil Jawa Tengah, Ibu Naniek Saryoto, yang disetujui ibu (alm) H.S. Abadi, disaksikan ibu H. Ina Ruswanto.
Maka LAHIRLAH ORGANISASI PROFESI RIAS PENGANTIN tingkat Nasional yang baru dengan nama Ikatan Perias Pengantin Indonesia “MELATI” (disingkat IPPI “MELATI”), terpilih sebagai ketua Umum Ibu H.S. Abadi. Itulah yang terjadi pada musyawarah Nasional I.
Sebagai Pedoman Organisasi adalah AD/ART, yang mengatakan jabatan ketua umum dapat disandang sampai 2 (dua) periode. Maka menjabatlah Ibu H.S. Abadi dari tahun 1981 s/d tahun 1990. Satu periode lamanya empat tahun, demikian yang tertuang dalam AD/ART
Kemudian organisasi tersebut berubah nama menjadi Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati disingkat "HARPI MELATI"
Sumber : Informasi Organisasi/ Asosiasi Profesi Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal & Informal Kementerian Pendidikan & Kebudayaan
Hari Tanggal bulan Tahun berdirinya kapan..?
BalasHapusSiapa pengurus DPP harpi melati saat ini?
BalasHapusPada tahun berapa IPPI berubah menjadi HARPI MELATI?
BalasHapus